Proposal menjadi syarat penting berjalannya suatu acara atau kegiatan. Namun, tahukah Anda bahwa proposal tidak selalu berbentuk formal saja, terdapat pula contoh proposal non formal.
Bagi Anda yang masih belum tahu banyak informasi terkait proposal non formal, maka artikel ini adalah tempat yang cocok! Pasalnya, penulis akan mengupas tuntas terkait proposal non formal beserta contohnya.
Daftar Isi
Pengertian Proposal
Proposal memiliki definisi sebagai rencana kerja atau kegiatan yang disusun dengan sistematis dan terperinci. Sebelum menyelenggarakan sebuah kegiatan, panitia kegiatan tersebut harus merancang proposal terlebih dahulu supaya kegiatan menjadi terencana.
Biasanya, proposal adalah sebuah program atau rencana sebuah kegiatan yang sifatnya hanya berupa usulan. Oleh karena itu, proposal juga disebut dengan usulan tertulis untuk melakukan sebuah kegiatan dan ditujukan kepada pihak yang ada kaitannya dengan kegiatan tersebut.
Kegiatan atau acara yang dimaksud bisa berupa kegiatan internal yang hanya untuk kepentingan organisasi atau eksternal yang berkaitan dengan pihak luar.
Proposal harus mampu menjelaskan rencana dan tujuan dari suatu kegiatan kepada pembacanya, sehingga pembaca mendapatkan pemahaman terkait tujuan kegiatan secara jelas dan detail.
Harapannya, pembaca proposal dapat dengan mudah memahami maksud dan tujuan proposal tersebut. Pembaca proposal biasanya merupakan pihak yang akan dituju, seperti pemberi izin acara, donatur dana, dan lain sebagainya.
Setelah proposal selesai dirancang dan diserahkan kepada pihak terkait, kemudian proposal akan ditindaklanjuti oleh pihak yang diberi proposal.
1. Tujuan Proposal
- Mendapatkan bantuan dana seperti sponsorship.
- Mendapatkan dukungan, misalnya dukungan tempat.
- Mendapatkan izin menyelenggarakan acara atau kegiatan.
2. Syarat Menyusun Proposal
- Memiliki struktur dan logika yang jelas serta mudah dimengerti.
- Hasil kegiatan yang dicantumkan harus terstruktur.
- Rumusan kegiatan ditulis secara detail dan benar-benar dilaksanakan.
- Anggaran dana yang dicantumkan harus realistis atau sesuai dengan jenis kegiatan tersebut.
3. Sistematika Proposal
Secara umum, proposal memiliki sistematika yang mirip antara satu dengan yang lainnya. Pada proposal kegiatan, terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, kerangka kegiatan, dasar teori, hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, waktu kegiatan, anggaran, dan lampiran.
4. Jenis-jenis Proposal
Berdasarkan penulisan atau strukturnya, proposal dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
- Proposal formal
- Semi formal
- Proposal non formal
Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas lebih lanjut terkait proposal non formal.
Pengertian Non Formal
Menurut KBBI, non formal berarti tidak resmi. Sedangkan, tidak resmi artinya informal atau bebas. Sedangkan, proposal non formal berarti proposal yang dibuat tidak selengkap seperti proposal formal. Biasanya, proposal jenis ini dapat berupa surat yang terlampir atau memorandum.
Walaupun begitu, proposal non formal tetap mengandung rumusan masalah, pemecahan masalah, saran, permohonan. Langkah-langkah membuat proposal non formal yaitu:
- Mencari dan menentukan ide atau gagasan.
- Membuat sistematika proposal.
- Membuat kerangka.
- Memperhatikan dan meneliti objektivitas
- Memeriksa kebenaran penulisan.
Contoh Proposal Non Formal Singkat
Setelah membahas panjang lebar terkait proposal non formal, kurang afdol rasanya tanpa menyertakan contoh proposal yang sifatnya non formal. Berikut adalah contoh-contohnya:
Contoh diatas dapat Anda gunakan sebagai pedoman, tetapi tetap disesuaikan dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan, ya.
Untuk proposal non formal ini, kebanyakan orang-orang membuatnya dalam bentuk surat.
Pembahasan tentang proposal beserta contoh proposal non formal sudah Anda simak secara rinci. Jangan lupa untuk selalu mematuhi sistematika penulisan proposal supaya proposal dapat diterima oleh pihak terkait.
Kunjungi juga: